Cinta itu memang indah, tapi tidak jarang sebuah cinta juga bisa menyakitkan.
Cinta akan terasa indah bila dua hati bisa saling memberi dan mengerti akan kelebihan dan kekurangan masing-masing individu, serta dapat menjaga fitrahnya sebuah cinta. Namun cinta akan menyakitkan jika disalah satu pihak atau bahkan keduanya telah menodai cinta dengan berbuat khianat, dusta, juga kemunafikan.
Seperti yang terjadi antara Paimin dan Tulkiyem. Mereka telah lama saling mencinta, tapi kemudian cinta mereka sirna tatkala disalah satu pihak berbuat khianat dan angkara murka.
Pasangan Paimin dan Tulkiyem boleh disejajarkan dengan Romeo dan Juliet. Itu dulu, sebelum adanya khianat yang dilakukan oleh Tulkiyem. Setelah Tulkiyem berbuat khianat, sering dusta hingga berbuat angkara murka, maka Romeo dan Juliet buat mereka tidak ada lagi. Kini mereka tidak ubahnya seperti anjing dan kucing yang sering main incar dan terkam guna membinasakan.
Pada lima tahun yamg lalu disebuah pesisir pantai, dua manusia tengah memadu kasih dengan mesranya. Satu diantara manusia itu merayu dengan lihai sehingga wanita disisihnya bertekuk lutut kepada dia.
Adalah Paimin, seorang lelaki berpenampilan biasa, ia mampu menaklukan Tulkiyem yang berwajah aduhai moleknya.
Mereka yang sudah sama-sama dimabuk oleh cinta itu sering tidak memperdulikan dengan keadaan di sekitarnya. Mereka sering dengan seenaknya dan cuek melakukan ciuman mesra (seperti di luar negeri saja).
Seiring dengan waktu, cinta mereka pun tidak luput dari yang namanya masalah. Bahkan konflik yang terjadi diantara mereka juga tidak sepele, sampai-sampai Paimin tega hendak menghabisi nyawa si Tulkiyem.
Paimin mendapati Tulkiyem sedang duduk berdua dengan pria lain di teras rumahnya di sore itu. Mulanya Paimin tidak mempermasalahkan jika Tulkiyem mau duduk dengan siapa saja. Tapi dia menjadi marah saat dilihatnya mereka saling memegang tangan, bahkan lekaki itu mencium pipi si Tulkiyem.
Paimin tidak mengurungkan niatnya menemui Tulkiyem. Dengan gentle dia melangkahkan kaki, kemudian berdiri di hadapan dua orang tersebut.
Wajah Paimin memerah. Dipelototinya mereka berdua.
"Oh, jadi kalian main mesra, ya? Baguslah Yem," Suara Paimin pada Tulkiyem. Wanita itu menunduk, sebentar kemudian ia mengangkat wajah.
"Iya, kenapa mas?!"
"Kenapa kamu bilang?! Tadu aku lihat dia mencium kamu, ya jelas aku marah lah. Memangnya dia itu siapa?!
"Dia pacarku,"
"Pacarmu? Sejak kapan Yem?!
Kamu jangan macam-macam ya Yem. Aku akan membunuh kalian kalau masih berdekatan," Ancam Paimin. Dia tidak main-main. Ditariknya pria yang duduk di dekat Tulkiyem oleh Paimin, dan di tempelengnya. Merasa dihina dengan tempelengan tadi, pria itu membalasnya dan terhadilah perkekahian sengit.
Melihat dua pria itu bertengkar, Tulkiyem pun panik. Dia berteriak minta tolong. Tetangga Tulkiyem pun berdatangan, kemudian melerai mereka. Sejak saat itu hubungan antara Paimin dan Tulkiyem menjadi runyam. Berulang kali Paimin mengancam dan akan membunuh Tulkiyem juga lelaki tersebut. Akhirnya cinta mereka pun bubar tanpa ada putusan oleh karena sekelumit persoalan. (*)
Tachi's Stainless Steel T-Shirt Review | TITIAN HARDWARE
BalasHapusTachi Stainless Steel T-Shirt: · Design. Tachi ceramic vs titanium curling iron is a very titanium bars stylish T-Shirt inspired by the modern era babylisspro nano titanium of Tâté. babyliss pro titanium flat iron · micro touch titanium trimmer The T-Shirt design is Rating: 5 · 3 reviews