Selingkuh Gila-Gilaan, Part 3

"Aku kira nggak datang Ton,"

"Ya datanglah sayang...,"

"Langsung masuk yuk," Tante Anggi menggandeng tangan pria tersebut.

"Sepi banget say,"

"Ya kalau ramai nggak mungkin aku menyuruhmu datang ah Ton, mau minum apa?"

"Minum yang bikin fleeying saja say,"

"Ok," Tante Anggi terlihat genit sekali pada lelaki bernama Anton ini. Dia mencubit kecil lelaki tadi lantas meninggalkannya dengan langkah kaki seperti peragawati.

"Ini minuman seperti biasanya kan?"

"Iya say. Yuk diminum," Keduanya menenggak minuman beralkohol yang telah dituangnya ke dalam gelas.
Mereka sangat menikmati minuman tersebut. Tawa cekikian terdengar di ruangan tersebut. Tidak lama berselang keduanya saling memberi elusan.
Desahan kecil keluar dari mulut Anton dan tante Anggi.
Tubuh peremouan itu tampak menggeliat saat pagutan maut si Anton melumat bibirnya.

"Kita ke kamar yuk say," Ajak wanita itu yang sudah dalam keadaan setengah telanjang, Anton yang bertubuh tegap itu langsung menyahut tubuh tante Anggi kemudian membopongnya.

Mereka langsung bergumul di atas tempat tidur. Sebentar kemudian saling berpacu memburu sesuatu yang membuatnya senang.
Beberapa gaya bermain mereka lakukan. Nafas mereka tersengal, peluh membanjiri tubuh keduanya. Lalu menggelepar setelah sampai kepuncak kenikmatan.

"Permainanmu sangat luar biasa say," Suara tante Anggi dengan memeluk tubuh lelaki tersebut.

"Kamu juga hebat say, sampai-sampai aku dibuat lemas seperti ini,"

"Ah..., bisa saja kamu say,"

Apa yang mereka lakukan berlangsung sampai malam tiba. Kiranya tante Anggi tidak mau lepas dari lelaki itu.
'Kring... Kring... Kring...' suar telefon berdering. Bergegas gagang telefon di sahut dan diangkatnya.

"Ada apa Pa?"

"Tidak ada apa-apa kok Ma, cuma perasaan Papa tidak enak, teringat Mama terus," Kata suami tante Anggi dari ujung telfon.

"Mama nggak apa-apa kok. Mama baik-baik saja di rumah.
Ini Papa sudah berlayar kah?"

"Iya Ma, sudah di tengah lautan ini.
Ya sudah kalau Mama baik-baik saja
Sudah dulu ya, nanti Papa menelfon lagi, dada Mama...,"

"Iya Pa. Dada Papa... Emmmmuaaaachhh," Kiss bye wanita itu seakan benar-benar sayang, padahal seorang lelaki yang bukan suaminya tengah berada disisihnya.

"Suamimu ya say?"

"Iya say. Kita main lagi apa kamu mau pulang?" Tanyanya wanita tersebut sembari melilitkan handuk ke tubuhnya.

"Terserah kamu saja. Menginap di sini boleh kan?"

"Boleh, tapi pagi-pagi bener kamu harus sudah pulang lho,"

"Lho kok?" Anton terbengong tidak tahu maksud wanita itu. Tapi kemudian Anton memutuskan untuk pulang karena barusan ada yang menelfonnya, seorang pria.

Apa yang diberikan oleh Anton sepertinya cukup membuat wanita itu terpuaskan. Dirinya sering tersenyum sendiri mengingat keperkasaan Anton.
Dia duduk sendirian di depan pesawat televisi, dilihatnya tayangan sinetron yang membuatnya agak merinding. Dalam sinetron itu menceritakan bagaimana seorang perempuan terkena penyakit AIDS.
Wanita dalam sinetron tersebut juga seorang yang nakal dengan seringnya bergonta-ganti pasangan dalam bercinta.
Tante Anggi menahan nafas, dia ikut trenyuh dengan kisah wanita dalam televisi yang dilihatnya.

"Sungguh kasihan sekali wanita itu. Ah, semoga saja aku tidak seperti itu.
Jalan-jalan keluar deh. Tapi kan sudah malam, ah biar saja,"

Setelah mematikan televisi, kemudian membersihkan diri, berganti pakaian, dia pun keluar rumah dengan menggunakan mobil mewahnya.
Di malam itu, tante Anggi ngelayap sendirian tak tahu tujuan. Tiba-tiba saja dihentikan laju mobilnya.
Dia mengamati sebuah tempat yang biasanya dibuat Dugem. Wanita itu langsung membelokkan mobilnya ke tempat tersebut.
Dengan langkah sexynya, perempuan tadi melenggang masuk ke dalam NightClub setelah turun dari mobil.

"Masih ramai ya pak?" Tanyanya kepada security yang berjaga.

"Oh, masih bu. Masih ramai sekali, kan malam minggu," Kata security dengan terus memperhatikan tante Anggi. Wanita itu pun langsung masuk ke dalam

Suara musik house remix mengalun dengan enaknya. Seorang DJ dengan gaya khasnya memutar-mutarkan piringan di depannya hingga terciptalah nada-nada rancak menggugah semangat untuk terus berjingkrak ataupun sekedar menggerakkan kepala dan kaki mereka. Sementara di sudut lain, seorang Bartender asik memainkan botol minuman dengan liukan-liukan menakjubkan.
Tante Anggi mengamati ruangan itu sebentar. Lantas dia mengambil tempat duduk agak ke pojok ruangan.
Gemerlap sinar laser beraneka warna juga jatuh menghujani tubuh sexy tante Anggi.
Perempuan cantik itu menggeleng-gelengkan kepala sembari memesan minuman pada pelayan.

"Bir satu ya mas," Ucapnya kepada seorang pelayan. Sebentar saja pelayan itu sudah kembali dengan sebotol minuman Bir beserta gelasnya.

"Ini mbak, silahkan," Pelayan tadi kemudian berlalu dari hadapannya.

"Pasti asik sekali ini kalau ada lelaki gue," Gumamnya. Lantas diminumnya minuman yang sudah tersaji dihadapan. Tampak tante itu sangat menikmati suasana disana.

"Hai, sendirian," Seorang laki-laki berumur sekitar 23 tahun menghampirinya. Lelaki itu memang sangat tampan hingga tante Anggi terkesima dibuatnya.

"I i iya. Hei juga,"

"Bolehkah aku duduk disini menemanimu?"

"Oh silahkan, silahkan," Kedua orang itu langsung akrab dalam perbincangan. Senyum dan tawa pun sering terdengar dari keduanya.

"Kamu mau minum apa?"

"Apa saja deh,"

"Bir saja ya.
Mas, mas tolong Birnya satu lagi, ya," Pesan tante Anggi kepada pelayan NightClub.

(Bersambung)

0 Tanggapan untuk "Selingkuh Gila-Gilaan, Part 3"

Posting Komentar